Jadi inti dari Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut mengandung 3 poin utama. Poin dari Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut merangkum 'Pendidikan dan Pengajaran', kemudian ada 'Penelitian dan Pengembangan', dan yang ketiga adalah 'Pengabdian Kepada Masyarakat'. Maka dari itu, Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan suatu tanggung
Jurusan Bimbingan Konseling – Di dunia pendidikan, salah satu bidang keguruan yang penting yaitu Bimbingan dan Konseling atau BK. Seorang guru BK memiliki tanggung jawab besar untuk membimbing sekaligus memberikan konseling jika siswa memiliki permasalahan. Profesi ini tidak bisa dilakukan sembarang orang karena ada pendidikan khususnya. Guru BK tidak diangkat begitu saja oleh sekolah. Guru di bidang ini perlu menempuh pendidikan jenjang Sarjana di jurusan bimbingan dan konseling. Calon guru akan belajar berbagai teori sekaligus mengikuti praktik untuk bisa menjadi lulusan BK yang kompeten. Lalu, apa sebenarnya jurusan BK itu? Apa saja yang dipelajari? Simak penjelasannya di bawah ini, yuk! Tentang Jurusan Bimbingan Konseling Bimbingan konseling adalah jurusan yang merupakan bagian dari ilmu psikologi. Di jurusan ini, mahasiswa akan belajar tentang perilaku manusia dan juga cara menjadi konselor handal. Bedanya, jurusan ini lebih fokus di dunia pendidikan sehingga biasanya masuk ke Fakultas Ilmu Pendidikan. Jurusan ini menggabungkan ilmu psikologi dan ilmu pendidikan. Mahasiswa akan belajar tentang kepribadian, perilaku manusia, teori psikologi, dan lain sebagainya. Di samping itu, mahasiswa juga dididik untuk menangani kasus kenakalan remaja, menjadi konselor, memberikan bimbingan positif, dan juga memberikan arahan. Baca juga Yuk, Mengenal Lebih Jauh Jurusan PGSD! Materi Perkuliahan Jurusan bimbingan konseling di jenjang Sarjana memiliki kurikulum pendidikan untuk 8 semester atau 4 tahun. Selama masa tersebut, mahasiswa akan mendapatkan ilmu dan juga melakukan banyak praktik. Tidak hanya itu, mahasiswa juga akan sering melakukan analisis permasalahan guna mengasah kemampuan konselingnya. Perkuliahan di jurusan ini tentunya akan berbeda-beda untuk setiap perguruan tinggi. Masing-masing kampus telah menyusun kurikulum pendidikan tersendiri yang harus diikuti oleh mahasiswa. Di dalam kurikulum tersebut, terdapat berbagai mata kuliah yang perlu diambil mahasiswa. Sebagai gambaran, berikut ini daftar mata kuliah bimbingan konseling di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Perguruan Tinggi yang Membuka Jurusan BK Bimbingan konseling termasuk program yang telah banyak diajarkan di kampus-kampus di seluruh Indonesia. Kamu bisa menemukan jurusan ini di berbagai kampus terutama perguruan tinggi yang fokus di dunia pendidikan. Kamu pun tidak perlu khawatir jika ingin masuk ke jurusan ini karena ada banyak pilihan. Ada banyak perguruan tinggi ternama di Indonesia yang membuka jurusan ini baik di kampus swasta atau pun negeri. Beberapa perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan bimbingan konseling yaitu Universitas Pendidikan IndonesiaUniversitas Negeri SemarangUniversitas Negeri YogyakartaUniversitas Negeri MalangUniversitas Katolik Indonesia Atma JayaUniversitas Ahmad DahlanUniversitas Sebelas MaretUniversitas SriwijayaUniversitas Negeri Jakarta Perhatikan informasi perkuliahan di jurusan bimbingan konseling BK ini jika kamu tertarik masuk ke program tersebut. Jurusan ini cukup populer dan dibuka di berbagai kampus di Indonesia. Kamu bisa memilih kampus yang paling sesuai dengan minat. Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus PTN, Kedokteran, Sekolah Kedinasan, IUP UGM, dan KKI UI. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online. Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog Cek juga halaman kami lainnya di dan – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.
masukPerguruan Tinggi (A4) 3. Peserta didik/konseli mampu menentukan pilihan Perguruan Tinggi (P5) G Sasaran Layanan Kelas XII H Materi Layanan 1. Pengertian Study lanjut dan Pilihan Karir 2. Jalur masuk Perguruan Tinggi 3. Menentukan Pilihan Perguruan Tinggi I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 menit J Sumber 1.
0% found this document useful 0 votes8 views7 pagesOriginal Title10. RPL DAN MATERI BK - KITA SUKSES DITERIMA DI PERGURUAN TINGGICopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes8 views7 pagesRPL Dan Materi BK - Kita Sukses Diterima Di Perguruan TinggiOriginal Title10. RPL DAN MATERI BK - KITA SUKSES DITERIMA DI PERGURUAN TINGGIJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
TUGASMAKALAH "PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER" Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah "Pendidikan Pancasila" Dosen Pengampu : Dr CONTOH JURNAL - Inilah makalah tentang covid 19 yang Anda perlukan JAKARTA - Berbagai tindakan pencegahan COVID-19 telah dilakukan di lingkungan pendidikan pondok
Oke, sekarang kamu sudah punya gambaran yang cukup jelas mengenai program studi yang sesuai dengan kepribadian, minat, dan kemampuanmu. Tapi, masih ada satu hal lain yang nggak kalah penting untuk kamu pertimbangkan. Yaitu… memilih kampus! Eksplorasi kampus sama pentingnya dengan ekspolasi minat, bakat, program studi dan profesi dalam merancang masa depan. Memilih kampus yang tepat, tuh, bukan perkara gampang, lho. Belum lagi kasak-kusuk cari info seputar kampus idamanmu yang mungkin aja ternyata nggak cuma satu. Butuh waktu yang nggak sebentar, tentunya. Apa Aja Jenis Pendidikan Tinggi dan Perguruan Tinggi di Indonesia? Sebelum membahas tentang jenis perguruan tinggi, kamu harus paham tentang jenis-jenis pendidikan tinggi dulu, gaes. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, ternyata pendidikan tinggi di Indonesia diklasifikasikan dalam 3 jenis, yaitu Pendidikan Akademik, Pendidikan Vokasi, dan Pendidikan Profesi/Spesialis. Pendidikan Akademik adalah sistem pendidikan tinggi yang mengarah kepada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni tertentu. Pendidikan Akademik mencakup program pendidikan Sarjana S1, Magister atau Master S2 dan Doktor S3. Lulusan Pendidikan Akademik akan mendapat gelar Sarjana, diikuti dengan bidang keahliannya. Misalnya, Sarjana Ekonomi SE, Sarjana Hukum SH, dan sebagainya. Pendidikan Vokasi adalah sistem pendidikan tinggi yang mengarah kepada penguasaan keahlian terapan tertentu. Pendidikan Vokasi mencakup program pendidikan Diploma I D1, Diploma II D2, Diploma III D3 dan Diploma IV D4. Lulusan Pendidikan Vokasi akan mendapat gelar Vokasi, misalnya, Ahli Pratama Ahli Muda Ahli Madya dan sebagainya. Sedangkan Pendidikan Profesi/Spesialis adalah sistem pendidikan tinggi yang hanya dapat ditempuh setelah menyelesaikan program pendidikan Sarjana untuk dapat menguasai skill set spesifik yang dibutuhkan untuk menjajal profesi yang relevan. Lulusan Pendidikan Profesi/Spesialis akan mendapatkan Gelar Profesi yang sesuai dengan bidang pendidikan yang masing-masing ditempuh. Ada lagi, nih, pertanyaan yang paling sering “meneror” Youthmanual seputar perguruan tinggi Apa, sih, bedanya Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Politeknik dan Akademi? Akhirnya, nggak cuma galau nentuin program studi kuliah, tapi para calon mahasiswa baru juga ikutan puyeng mikirin perbedaan jenis perguruan tinggi satu sama lain. Nah, sekarang kamu udah tahu apa aja jenis pendidikan tinggi di Indonesia. Sekarang, yuk pelajari perbedaan masing-masing jenis perguruan tinggi yang ada di Indonesia! Universitas Universitas terdiri dari sejumlah fakultas yang menyelenggarakan Pendidikan Akademik dan/atau Pendidikan Vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni. Jadi Universitas bisa menyelenggarakan dua jenis pendidikan tinggi nih, yaitu Pendidikan Akademik dan Pendidikan Vokasi. Universitas juga bisa menyelenggarakan pendidikan dalam berbagai rumpun ilmu tanpa batas. Misalnya, rumpun ilmu agama syariah, ekonomi islam, ilmu penerangan agama Hindu, dan sebagainya, rumpun ilmu humaniora filsafat, sejarah, bahasa, dan sebagainya, rumpun ilmu sosial sosiologi, psikologi, ekonomi, dan sebagainya, rumpun ilmu alam ilmu angkasa, ilmu kebumian, kimia, dan sebagainya, rumpun ilmu formal komputer, matematika, statistika, dan sebagainya dan rumpun ilmu terapan pertanian, arsitektur dan perencanaan, bisnis, dan sebagainya. Jadi, bisa dibilang univeristas adalah perguruan tinggi yang menyediakan apa pun kebutuhan pendidikan tinggimu. Ihiy! Institut Institut terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan Pendidikan Akademik dan/atau Pendidikan Vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Sama seperti Universitas, Institut bisa menyelenggarakan dua jenis pendidikan tinggi juga—Pendidikan Akademik dan Pendidikan Vokasi. Trus, apa, dong, bedanya dengan Universitas? Bedanya, fakultas-fakultas dalam sebuah institut berasal dari satu jenis keilmuan saja. Berbeda, dong, dengan universitas yang fakultas-fakultasnya berasal dari berbagai jenis keilmuan. Misalnya, Institut Teknologi Bandung ITB hanya fokus kepada rumpun ilmu alam, sehingga fakultas-fakultas di ITB hanyalah yang terkait dengan ilmu alam, seperti ilmu angkasa, ilmu kebumian, ilmu biologi, ilmu kimia, ilmu fisika, dan sebagainya. Sekolah Tinggi Sekolah Tinggi adalah perguruan tinggi yang melaksanakan Pendidikan Akademik dan/atau Pendidikan Vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Sama seperti Universitas dan Institut, Sekolah Tinggi bisa menyelenggarakan Pendidikan Akademik dan Pendidikan Vokasi. Namun, berbeda dengan Universitas dan Institut, Sekolah Tinggi cuma terdiri dari satu fakultas yang terbagi ke dalam berbagai program studi. Misalnya, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi hanya menyediakan program studi-program studi dari Fakultas Komunikasi, seperti Hubungan Masyarakat, Penyiaran, Periklanan, dan sebagainya. Contoh Sekolah Tinggi di Indonesia adalah London School of Public Relation atau Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Indonesia. Politeknik Politeknik adalah sekolah tinggi yang hanya menyelenggarakan Pendidikan Vokasi. Jadi Politeknik nggak menyelenggarakan Pendidikan Akademik, gaes. Sesuai dengan jenis pendidikan tinggi yang ditawarkan, tujuan politeknik sendiri tentunya untuk mempersiapkan peserta didiknya untuk menjadi anggota masyarakat yang punya kemampuan profesional agar mampu menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi agar taraf hidup masyarakat dan kesejahteraan umat manusia meningkat. Akademi Sama seperti Politeknik, Akademi adalah sekolah tinggi yang hanya menyelenggarakan Pendidikan Vokasi dalam satu atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau seni tertentu. Nah, beda antara Politeknik dan Akademi adalah, Politeknik bisa menyelenggarakan Pendidikan Vokasi dari beberapa rumpun ilmu, sedangkan Akademi hanya bisa menyelenggarakan Pendidikan Vokasi dari satu cabang ilmu saja. Misalnya, di Politeknik Negeri Jakarta PNJ tersedia program studi dalam rumpun ilmu rekayasa teknik elektro, teknik mesin, teknik kimia, dan sebagainya dan rumpun ilmu tata niaga akuntansi, bisnis, manajemen, dan sebagainya. Sementara Akademi Sekretari dan Manajemen Don Bosco hanya berisi program studi seputar Kesekretariatan dan Manajemen. Lalu, dalam hal pengelolaan, perguruan tinggi juga terbagi lagi menjadi 3, yaitu Perguruan Tinggi Negeri PTN, yaitu perguruan tinggi yang dikelola oleh pemerintahan, baik langsung berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional maupun di bawah departemen lain milik pemerintah. Perguruan Tinggi Swasta PTS, yaitu perguruan tinggi yang dimilliki dan dikelola oleh perorangan atau kelompok/yayasan tertentu. Perguruan Tinggi Kedinasan PTK, yaitu perguruan tinggi di bawah departemen selain Departemen Pendidikan Nasional, atau merupakan lembaga pendidikan tinggi negeri yang memiliki ikatan dengan lembaga pemerintahan sebagai penyelenggara pendidikan.
ETujuan Umum Peserta didik memahami tentang seluk beluk perguruan tinggi serta mampu menentukan pilihan yang tepat dalam melanjutkan studi dan sukses dalam pelaksanaan ujiannya F Tujuan Khusus 1. Peserta didik dapat mengenal Perguruan Tinggi, Swasta, dan kedinasan yang ada di Indonesia 2. Peserta didik dapat memahami proses penerimaan mahasiswa
Ilustrasi buku puisi. Foto Shutter StockBarangkali kita sudah telanjur rindu menebal menjadi harap untuk melihat kembali pemikir-pemikir hebat muslim yang turut menyumbangkan buah pikirannya dalam kancah khazanah pengetahuan setidaknya menjadi pelita gelap dalam "ketertinggalan" secara pengetahuan dunia Islam atau dunia 'barat' selama berpuluh-puluh tahun belakangan sejarah, amat kita saksikan bagaimana kegemilangan pengetahuan yang dihasilkan pemikir muslim dapat membentuk peradaban Islam yang maju dalam segala lini kehidupan. Dewasa ini, tak sedikit dari kita yang menjunjung nama Ibnu Sina, Al-Farabi, Al-Ghazali, Al-Khawarizmi dan lain semacamnya; tanda keperkasaan peradaban Islam dan sumbangasihnya terhadap dunia pengetahuan Indonesia modern sendiri, kita mengenal pemikir-pemikir keren yang karyanya banyak menginspirasi bagaimana tingkah laku muslim untuk kembali menghidupkan kegemilangan sejarah tersebut. Sebut saja Abdurrahman Wahid, pemikiran dan kebijakannya adalah ciri bagaimana sifat tasamuh, tawazun, taadul dan tawasuth tertanam, bahkan sejak dalam Nurcholis Madjid dengan gagasan Islam modernnya, pemikirannya kemudian banyak ditapaki jejaknya oleh orang-orang sesudahnya, Buya Syafii Maarif, Adian Husaini dan juga tak kalah pentingnya ialah Amien Rais dengan gagasan politiknya, meskipun dalam dunia politik praktis kita melihat ia hanya menjadi semacam "gelandangan" politik yang ternyata hari-hari ini kita menemui dialektika pemikiran Islam di banyak perguruan tinggi Islam telah mengalami banyak perubahan. Ada terjadi semacam kemandekan pemikiran dari tubuh calon-calon penerus pemikir terlihat begitu jelas ketika pada hari ini perguruan tinggi tidak lagi menghasilkan pemikir hebat dalam dunia Islam. Perguruan tinggi Islam dan juga yang lainnya telah disibukkan dengan proyek untuk mengembangkan manusia secara fisik menuju kebutuhan pasar hilirisasi dan melupakan hakikat pendidikan secara dinamika perguruan tinggi Islam sendiri misalnya, lebih difokuskan pada satu produk yang itu merupakan bentuk lain daripada pemenuhan kebutuhan pasar industri. Sedangkan, hakikat sesungguhnya pendidikan tinggi ialah berkaitan dengan tugas tri dharma perguruan tri dharma hendak menciptakan bangsa yang cerdas, bangsa yang sempurna dan generasi ulul albab. Atau mereka yang haus akan ilmu, dengan senantiasa berzikir kepada Tuhan Yang Maha-esa sebagai urat tunggang Pancasila. Dan ini hanya akan diperoleh saat mahasiswanya menemui pembelajaran yang tidak hanya ditujukan untuk menjadi, mohon maaf "kacung-kacung" birokrat dan pegawai perusahaan industri. Dalam kajian tentang Renaissance ialah manusia heran kemudian apabila di zaman keemasan Islam dulu misalnya, banyak para ilmuwan muslim yang menguasai banyak disiplin ilmu, Al-Ghazali selain dikenal sebagai filsuf juga ahli dalam ilmu hadis atau ketika era kebangkitan intelektual barat, Rene Descartes selain dikenal sebagai filsuf juga ahli dalam ilmu fisika, matematika dan lain Azra mengatakan bahwa pada hari ini banyak kalangan akademisi yang bergelut di dalam perguruan tinggi tidak dapat dikatakan sebagai kaum intelektual melainkan hanya sebagai kaum intelegensi dan intelektual memiliki damarkasi konsep yang amat jelas, bahwa intelegensi hanya berfokus pada pekerjaan mereka tanpa memikirkan sesuatu diluar kesibukan mereka. Sedangkan, seorang intelektual ialah mereka yang banyak memikirkan kemajuan orang banyak, melawan penindasan dalam segala bentuk memang yang ditemui adalah seperti itu, hilirisasi pendidikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pasar mengakibatkan kepada lahirnya seorang intelegensi bukan intelektual. Sedangkan, orang-orang intelektual ialah apa yang disebut Ali Syariati sebagai rausyan fikr atau orang-orang yang heran apabila hari-hari ini sulit, setidaknya di Indonesia kita menemukan kembali orang-orang semacam Buya Syafii, Cak Nur, Gus Dur, Kuntowijoyo, Jalaludin Rakhmat, Rasjidi, Dawam Raharjo, Harun Nasution dan sebagainya yang kesemuanya ini adalah wujud dari intelektual Islam yang dilahirkan dari rahim perguruan tinggi yang otentik di mana ilmu dilahirkan untuk ilmu, bukan sebagai anak buangan untuk dikerjakan menjadi budak-budak ialah, pemikiran-pemikiran sebagai bentuk konkret dari para pemikir intelektual muslim itu telah menjadi dasar pijak sebagai respons atas dinamika global, persoalan sosial dalam segala lini kehidupan sosial, politik, ekonomi bangsa dan dunia Islam khususnya untuk perbaikan ke masa hadapan yang lebih Buya Syafii bahkan mengatakan seharusnya manusia menjadi rumah kearifan bagi sesamanya, dan guna membentuk manusia yang arif tersebut perguruan tinggilah yang memiliki peranan paling penting dan menentukannya. Seyogyanya perguruan tinggi, terutama perguruan tinggi Islam dalam hal ini mampu untuk mendekontruksi pola metode pembalajaran yang ada, seraya itu ditambah pula dengan penanaman identitas sebagai muslim yang kamil untuk kemudian terbentuklah generasi ulul albab sebagaimana yang ini, jamak ditemui dalam perguruan tinggi Islam, materi pembelajaran hanya menyampaikan bagaimana mahasiswa mampu untuk menguasai soft-skill sesuai dengan jurusannya sendiri-sendiri. Kedua, perguruan tinggi hanya menjadi agen distribusi pekerja dengan janji-janji dan iming-iming jika berkuliah di sini maka akan cepat mendapatkan pekerjaan. Selanjutnya, perguruan tinggi Islam maupun umum hanya dijadikan alat relasi kuasa dengan berbagai wacana yang ada, yang tentunya hal ini ditujukan untuk melanggeng status quo yang penumbuhan kesadaran secara kolektif khususnya pada kalangan umat Islam untuk kembali benar-benar mendidik dan didik ke dalam sebuah ajaran yang otentik sehingga menjadi manusia yang benar-benar sempurna dengan semangat haus akan ilmu yang senantiasa berzikir kepada Tuhan Yang itu, guna menciptakan kembali pemikir Islam sebagaimana zaman dulu pernah dilakukan, ialah dengan tidak hanya konsen pada satu keilmuannya saja, melainkan mampu menjadi sosok pemikir yang harus dan pasti hadir di tengah masyarakat, Jalal menamainya dengan ekspansi ilmu terakhir, tentunya perlu agar perguruan tinggi merevisi cara mendidik agar tidak terfokus pada pengisian secara kognitif, bahwa ditekankan pula suatu urgensi paling fundamental tentang manusia yang memiliki tugas sebagai khalifah untuk membumikan ajaran Allah SWT di bumi-Nya secara melakukan hal-hal ini, secara pribadi saya memiliki keyakinan akan tumbuh dan lahirlah pemikir-pemikir hebat kembali di dalam tubuh umat Islam, terutamanya kalangan mahasiswa dan pelajar muslim Indonesia.
Sebabkedua jenis akreditasi di lingkungan perguruan tinggi ini memiliki syarat dan prosedur pengajuan atau pengurusan yang berbeda-beda. Sehingga ada beberapa perguruan tinggi yang sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan akreditasi universitas. Namun belum bisa memenuhi syarat mendapatkan akreditasi jurusan, atau mungkin sebaliknya.
1…lanjutan dari materi bimbingan sebelumnya i “Mengenal Perguruan Tinggi” PERBEDAAN PENDIDIKAN AKADEMIK DENGAN VOKASIKetika bicara soal perguruan tinggi, hal pertama yang terpikir oleh Anda pasti adalah kata“sarjana”. Sebenarnya nggak heran sih, karena dari dulu kuliah memang identik dengan tingkatpendidikan Strata 1 S1 dimana seseorang harus menghabiskan waktu kurang lebih 4 tahununtuk menuntut ilmu di bidang tertentu agar mendapatkan informasi yang tersedia untuk pendidikan vokasi terbilang lebih sedikit dibanding informasipendidikan akademik seperti program S1 alias Sarjana. Bahkan masih banyak yang salah pahamkalau pendidikan vokasi adalah “buangan” yang nggak berhasil masuk kuliah S1. Duh, ini samasekali nggak benar!Pendidikan akademik dan pendidikan vokasi adalah dua jenis pendidikan tinggi yang yang satu bukan berarti lebih baik dari yang lain. Memilih pendidikan vokasi danpendidikan akademik bisa jadi pilihan yang baik ataupun buruk untuk Anda jika Andamemilih yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Jadi, akan lebih baik jika Anda pahamiterlebihdahulu perbedaan antara pendidikan vokasi dan pendidikan akademik sebelumAnda bisa memilih yang mana yang paling sesuai dengan kebutuhanmPendidikan Vokasi dan Pendidikan Akademik Lebih Bagus yang Mana?Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, ternyata2pendidikan tinggi di Indonesia diklasifikasikan dalam 3 jenis, yaitu 1. Pendidikan akademik, yaitu pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu, yang mencakup sarjana S1, magister S2, dan doktoral S3; 2. Pendidikan vokasi, yaitu pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, meliputi program pendidikan Diploma diploma 1/Ahli Pratama, diploma 2/Ahli Muda, diploma 3/Ahli Madya, dan diploma 4/Sarjana Terapan yang setara dengan program pendidikan akademik strata 1; dan 3. Pendidikan profesi/spesialis, yaitu pendidikan tinggi setelah program pendidikan sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaandengan akan mendapatkan Anda yang baru lulus SMK/ SMA/ Sederajat, pendidikan tinggi yang bisa Anda pilih adalahpendidikan akademik dan pendidikan vokasi. Bedanya, pendidikan akademik lebih memfokuskanpembelajaran dalam hal-hal terkait penelitian dan inovasi sebagai bentuk pemecahan masalah dalambidang jurusan tertentu, sedangkan pendidikan vokasi lebih memfokuskan pembelajaran padapeningkatan kemampuan siap kerja dalam bidang jurusan tertentu. Keduanya memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda, itulah sebabnya pendidikan akademik tidak lebih bagus dari pendidikan vokasi atau pun sebaliknya. Kedua jenis pendidikan ini harusnya disesuaikan dengan kebutuhan Anda dan aspirasi Anda di masa depan. Jika Anda ingin memperdalam suatu ilmu bidang kejuruan dengan cara memahami teori untuk meneliti fenomena di sekitarmu, maka pendidikan akademis adalah pilihan yang tepat. Tapi, jika Anda ingin mendalami suatu bidang kejuruan dengan cara mengembangkan diri dalam hal kemampuan untuk bekerja di bidang tertentu, pendidikan vokasi adalah pilihan yang Vokasi dan Pendidikan Akademik Lebih Bagus yang Mana?Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, ternyatapendidikan tinggi di Indonesia diklasifikasikan dalam 3 jenis, yaitu 4. Pendidikan akademik, yaitu pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu, yang mencakup sarjana S1, magister S2, dan doktoral S3; 5. Pendidikan vokasi, yaitu pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, meliputi program pendidikan Diploma diploma 1/Ahli Pratama, diploma 2/Ahli Muda, diploma 3/Ahli Madya, dan diploma 4/Sarjana Terapan yang setara dengan program pendidikan akademik strata 1; dan 6. Pendidikan profesi/spesialis, yaitu pendidikan tinggi setelah program pendidikan sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaandengan akan mendapatkan Anda yang baru lulus SMK/ SMA/ Sederajat, pendidikan tinggi yang bisa Anda pilih adalahpendidikan akademik dan pendidikan vokasi. Bedanya, pendidikan akademik lebih memfokuskanpembelajaran dalam hal-hal terkait penelitian dan inovasi sebagai bentuk pemecahan masalah dalambidang jurusan tertentu, sedangkan pendidikan vokasi lebih memfokuskan pembelajaran padapeningkatan kemampuan siap kerja dalam bidang jurusan memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda, itulah sebabnya pendidikan akademik tidaklebih bagus dari pendidikan vokasi atau pun sebaliknya. Kedua jenis pendidikan ini harusnyadisesuaikan dengan kebutuhan Anda dan aspirasi Anda di masa depan. Jika Anda inginmemperdalam suatu ilmu bidang kejuruan dengan cara memahami teori untuk meneliti fenomena disekitarmu, maka pendidikan akademis adalah pilihan yang tepat. Tapi, jika Anda ingin mendalamisuatu bidang kejuruan dengan cara mengembangkan diri dalam hal kemampuan untuk bekerja dibidang tertentu, pendidikan vokasi adalah pilihan yang sampai di sini sudah mempunyai gambaran tentang pendidikan akademik dan vokasibukan? ayo mantapkan lagi pilihan Anda…Pendidikan Vokasi Mitos, Fakta, dan Pertanyaan yang Sering DitanyakanIdealnya, pendidikan vokasi mempersiapkan mahasiswanya dengan pengetahuan dan kemampuanyang relevan dengan industri saat ini sehingga selulusnya nanti mereka akan mudah mendapatkanpekerjaandan menyesuaikan diri di dunia kerja. Sayangnya, jika dibandingkan dengan kenyataan saat ini,mungkin banyak dari Anda yang menyangkal bahwa hal ini sepenuhnya benar dan malahmenyurutkan niatmu untuk memilih pendidikan banyak opini dan “katanya-katanya” seputar pendidikan vokasi yang beredar di sekitarAnda, dan dijamin Anda pasti penasaran apakah hal tersebut benar atau tidak adanya. Nah,daripada mempercayai “katanya- katanya” yang belum tentu benar, ada baiknya Anda simakkupas tuntas pertanyaan yang paling sering diajukan terkait pendidikan vokasi yang ada dibawah Kenapa Pendidikan Vokasi Bisa Bikin Lulusannya Siap Kerja?A Kurikulum pendidikan vokasi dirancang untuk membuat lulusannya mendapatkan lebihbanyak pengalaman kerja sebagai bekal mereka memasuki dunia kerja. Dalam kegiatanperkuliahan, mahasiswa pendidikan vokasi mendapatkan porsi belajar teori dan praktikdengan perbandingan 30 praktik lebih banyak dialokasikan waktunya dengan tujuan agar mahasiswa pendidikanvokasi dapat melatih kemampuan praktikalnya sesuai dengan bidang industri yang dipilihdengan maksimal. Untuk mendukung kegiatan pelatihan kemampuan selama perkuliahan,nggak jarang kampus menyediakan sarana dan prasarana yang dibuat menyerupailingkungankerja yang sebenarnya untuk latihan simulasi, bahkan berkerja sama dengan pelaku industriterkait agar mahasiswanya berkesempatan untuk praktik langsung di dunia kerja dalam bentukpelatihan maupun kerja Lulusan Pendidikan Vokasi Katanya Bakal Lebih Mudah Mendapatkan Nyatanya Lebih Banyak Lowongan Kerja Untuk Lulusan S1, Bahkan Ada YangNggak Menerima Lulusan Pendidikan Vokasi?A Lulusan pendidikan vokasi memang dipersiapkan untuk siap terjun ke dunia kerja, tapi hal ituTIDAK MENJAMIN semua lulusan vokasi pasti mudah mendapatkan beberapa hal yang mempengaruhi kemudahan seseorang dalam mendapatkan pekerjaanketika lulus nanti. Akan tetapi, gelar diploma atau sarjana bukanlah hal yang menentukanmudah atau tidaknya mendapatkan pekerjaan. Di luar sana juga banyak lulusan SMK dan S1yang kesulitan mendapatkan kerja tidak peduli jurusan apa yang mereka ambil dan garis besar, ada 2 hal yang dapat mempengaruhi mudah atau tidaknya seseorangmendapatkan pekerjaan, yaitu 1. Bagaimana ia mampu mengembangkan dirinya selama bersekolah/ Berkuliah -Ini bisa dalam hal mengukir prestasi akademik sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap pendidikan yang ia tempuh, memilih bidang dan jurusan yang paling sesuai dengan minat dan cita-citanya, dan melatih kemampuan yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja lewat berbagai kegiatan baik dalam ataupun luar sekolah/kampus. 2. Bagaimana ia mampu mencari kesempatan – Ini bisa dalam hal membangun jejaring dan mengukir prestasi di dalam dan luar sekolah/ kampus, mengikuti kegiatan pengembangan diri yang sesuai dengan minatnya, dan memilih sekolah/kampus yang sudah bekerjasama dengan industri untuk memudahkannya mendapatkan akses ke pengalaman kerja langsung serta kesempatan lowongan kerja yang lebih banyak untuk lulusan S1 dan perusahaan yang tidakmenerima lulusan pendidikan vokasi, ini sangat relatif. Mungkin persyaratan ini muncul karenaperusahaan membutuhkan sumber daya yang memiliki kompetensi yang hanya dimiliki olehlulusan S1 untuk posisi ada juga perusahaan yang memang “pilih kasih”, yang nggak mau memberikan kesempatanuntuk lulusan pendidikan vokasi tanpa melihat terlebih dahulu kompetensi yang dimiliki. TapiAnda nggak perlu khawatir, karena nggak semua perusahaan punya pola pikir seperti ini. Kalausudah begini, sih, tergantung Anda apakah masih berminat dan memiliki aspirasi untuk bekerjadan berkarya di perusahaan tersebut?Lagipula, portal untuk menemukan informasi lowongan kerja sangatlah banyak, bahkan sudahdibuat secanggih mungkin untuk kita dapat menyaring informasi lowongan yang sesuai dengankualifikasi yang sesungguhnya Anda miliki tanpa menjadikan gelar pendidikan tinggi sebagai syarat mutlak. Asal Anda mencari di tempat dan dengan cara yang tepat serta gigih dalam mencari, Anda pasti menemukan lowongan kerja yang pas untukmu. Q Apakah Lulusan SMA/SMK/MA Bisa Masuk Pendidikan Vokasi? A Siapa saja bisa berkuliah di pendidikan vokasi. Akan tetapi, mungkin ada beberapa program studi prodi yang mensyaratkan pendaftarnya haruslah dari latar belakang pendidikan tertentu, misalnya pendidikan vokasi prodi Farmasi mensyaratkan lulusan SMA IPA, atau pendidikan vokasi Analis Kimia mensyaratkan siswa lulusan SMK dengan jurusan yang sama. Tapi ingat, nggak semua kampus yang menyediakan pendidikan vokasi mensyaratkan hal yang sama untuk program studi tertentu, ya. Ada baiknya Anda tanyakan langsung ke kampus tujuan untuk mengkonfirmasi persyaratan yang dibutuhkan dan berlaku di kampus tersebut. Q Apa Saja Program Studi yang Tersedia di Pendidikan Vokasi? A Ada 4 tingkatan program studi yang bisa Anda pilih di pendidikan vokasi, yaitu 1. Diploma 1 D1 pendidikan vokasi yang dapat diselesaikan selama 1 tahun ± 32 SKS dengan syarat kelulusan berupa laporan praktik dan laporan karya ilmiah. Lulusan dari program studi ini akan memiliki gelar Ahli Pratama. 2. Diploma 2 D2 pendidikan vokasi yang dapat diselesaikan selama 2 tahun ± 64 SKS dengan syarat kelulusan berupa laporan praktik dan laporan karya ilmiah. Lulusan dari program studi ini akan memiliki gelar Ahli Muda. 3. Diploma 3 D3 pendidikan vokasi yang dapat diselesaikan selama 3 tahun ± 112 SKS dengan syarat kelulusan berupa laporan praktik dan laporan karya ilmiah. Lulusan dari program studi ini akan memiliki gelar Ahli Madya. 4. Diploma 4 D4 pendidikan vokasi yang dapat diselesaikan selama 4 tahun ± 144 SKS dengan syarat kelulusan berupa laporan praktik dan laporan karya ilmiah. Lulusan dari program studi ini akan memiliki gelar Sarjana Terapan.Berbeda dengan pendidikan akademik yang berjenjang harus ambil S1 dulu sebelum bisa lanjut S2,dan seterusnya, tingkatan program studi di pendidikan vokasi tidak bisa diambil berjenjang. Artinya,setelah lulus sekolah, Anda hanya bisa memilih salah satu dari 4 jenjang program studi pendidikanvokasi yang mensyaratkan lulusan SMA IPA, atau pendidikan vokasi Analis Kimia mensyaratkan siswa lulusan SMK dengan jurusan yang sama. Tapi ingat, nggak semua kampus yang menyediakan pendidikan vokasi mensyaratkan hal yang sama untuk program studi tertentu, ya. Ada baiknya Anda tanyakan langsung ke kampus tujuan untuk mengkonfirmasi persyaratan yang dibutuhkan dan berlaku di kampus tersebut. Q Apa Saja Program Studi yang Tersedia di Pendidikan Vokasi? A Ada 4 tingkatan program studi yang bisa Anda pilih di pendidikan vokasi, yaitu 1. Diploma 1 D1 pendidikan vokasi yang dapat diselesaikan selama 1 tahun ± 32 SKS dengan syarat kelulusan berupa laporan praktik dan laporan karya ilmiah. Lulusan dari program studi ini akan memiliki gelar Ahli Pratama. 2. Diploma 2 D2 pendidikan vokasi yang dapat diselesaikan selama 2 tahun ± 64 SKS dengan syarat kelulusan berupa laporan praktik dan laporan karya ilmiah. Lulusan dari program studi ini akan memiliki gelar Ahli Muda. 3. Diploma 3 D3 pendidikan vokasi yang dapat diselesaikan selama 3 tahun ± 112 SKS dengan syarat kelulusan berupa laporan praktik dan laporan karya ilmiah. Lulusan dari program studi ini akan memiliki gelar Ahli Madya. 4. Diploma 4 D4 pendidikan vokasi yang dapat diselesaikan selama 4 tahun ± 144 SKS dengan syarat kelulusan berupa laporan praktik dan laporan karya ilmiah. Lulusan dari program studi ini akan memiliki gelar Sarjana Terapan.Berbeda dengan pendidikan akademik yang berjenjang harus ambil S1 dulu sebelum bisa lanjut S2,dan seterusnya, tingkatan program studi di pendidikan vokasi tidak bisa diambil berjenjang. Artinya,setelah lulus sekolah, Anda hanya bisa memilih salah satu dari 4 jenjang program studi pendidikanvokasi yang tersedia. Q Aku Lihat Ada Jurusan Teknik Elektro S1 dan D3. Apa Bedanya, dan yang Mana sebaiknya Dipilih? A Ada banyak sekali jurusan kuliah yang tersedia dalam program pendidikan akademik ataupun vokasi. Perbedaan utama tertentu terletak pada masa studi yang akan ditempuh dan kurikulum ajar yang diterapkan program sarjana lebih ke pemahaman teori untuk pemecahanmasalah, dan program diploma lebih ke pengembangan ilmu terapan sesuai bidangindustri.Perbedaan umum lainnya yang bisa Anda temukan dalam jurusan yang tersedia di dua jenispendidikan ini adalah fokus program studinya. Jika program studi S1 menawarkan fokuspembelajaran yang umum, program studi D3 atau diploma lainnya menawarkan fokuspembelajaran yang jika dalam program studi S1 ada jurusan Teknik Elektro, di program studi D3 ataudiploma lainnya ada jurusan Teknik Elektro Arus Kuat, Teknik Elektro Arus Lemah, danTelekomunikasi. Jika di program studi S1, jurusan- jurusan yang ada di program studi D3 ataudiploma lainnya tersedia dalam peminatan yang bisa dipilih di semester Apa Bedanya D4 dan S1? Kan Sama-Sama Sarjana?Mengacu pada UU, S1 dan Diploma 4 D4 sama-sama disebut jenjang sarjana, namun D4dikenal sebagai sarjana terapan. Masa perkuliahan dan beban studi S1 dan D4 pun relatif samayaitu, sekitar 4 tahun dan 144 SKS. Yang paling berbeda adalah komposisi S1 menitikberatkan pada teori. Perbandingannya 60 persen teori dan 40 persenpraktik. Sebaliknya, D4 lebih fokus pada praktik dengan perbandingan 40 persen teori dan 60persen itu, program studi D4 dan S1 umumnya juga berbeda. Misalnya, prodi S1 Teknik Sipil dan D4Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil, S1 Akuntnansi dan D4 Akuntansi SektorSipil, S1 Ilmu Perpustakaan dan D4 Pengelolaan Informasi dan Manajemen Arsip. Dengan kata lainbanyak prodi D4 yang memang nggak akan Anda temukan di ada juga sih, prodi D4 yang persis sama dengan S1, misalnya D4 Kebidanan UniversitasPadjadjaran dan S1 Kebidanan di Universitas Airlangga. Penekanan studi D4 Kebidanan dan S1Kebinanan agak berbeda, yakni S1 Kebidanan fokus pada keilmuannya sementara D4Kebidanan padapraktiknya. Namun keduanya sama-sama bisa menjalani profesi Bidan danbisa pula meneruskan pendidikan pada jenjang yang lebih lain antara strata D4 dan S1 adalah gelar lulusannya. Lulusan S1 umumnya bergelarsarjana diikuti sesuai prodi/ bidang yang diambil, contohnya Sarjana Kebidanan atau STSarjana Teknik, atau Sarjana Seni. Sementara gelar lulusan D4 adalah Sarjana Sains Terapan STr. diikuti prodi atau bidang studi yang diambil, contohnya S Sarjana Terapan Teknik atauS Tr. Keb Sarjana Terapan Kebidanan. Oya, seorang sarjana terapan bisa meneruskan pendidikanhingga mendapatkan gelar magister terapan atau doktor Apakah Ada Perbedaan Dalam Hal Seleksi Pendidikan Akademik Dengan Vokasi?A Selain jumlahnya yang tersebar, pendidikan vokasi juga menyediakan bidang jurusan yangmembutuhkan berbagai macam keahlian nggak heran kalau masing-masingkampus memiliki caranya sendiri untuk menyeleksi calon mahasiswa yang dianggap cocokuntuk menuntut ilmu di suatu bidang masuk pendidikan vokasi tidak dilaksanakan secara serentak, alias dilaksanakan secaramandiri di kampus yang menyediakan pendidikan vokasi alias Seleksi Mandiri. Jalur yang disediakanpun bermacam-macam seperti jalur prestasi menggunakan nilai rapor, jalur beasiswa tidak mampu,dan jalurreguler dengan tes. Seleksi lewat jalur reguler umumnya melalui tes administratif, tesujiantertulis, tesujikemampuan terkait bidangjurusan, dantes wawancara untuk tahap seleksi yangsudah lebih tinggi. Untuk mengetahui langkah-langkah seleksi yang harus Anda tempuh dijalur masuk pendidikan vokasi manapun, ada baiknya jika Anda langsung menanyakan halterkait ke kampus yang menyediakan pendidikan vokasi yang Anda
Materibhs arab untuk perguruan tinggi yang bisa digunakan untuk melengkapi administarsi guru yang dapat di unduh secara gratis dengan menekan tombol download. Pertimbangannya adalah bahwa kajian islam yaitu meliputi ilmu tafsir hadits pemikiran islam dan lain lain pada umumnya menggunakan literatur berbahasa arab.
ENDANG RAGIL WP MPd. Memperoleh karir atau pekerjaan yang layak dan sesuai harapanmerupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusiaMenggapai karir yang gemilang tid. Contoh Rpl Pop Teori-teori yang mendasari bimbingan karir 4. Kumpulan materi bimbingan karir. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI KONSEP KARIR Karir adalah pekerjaan profesi Hornby 1957 karir. PENGERTIAN BIMBINGAN KARIR JABATAN TUJUAN BIMBINGAN. Informasi Konsultasi Tujuan. Super 1975 mengartikan bimbingan karir sebagai suatu proses membantu pribadi untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran. Download Full PDF Package. Identifikasi pendidikan dan keterampilan yang dimiliki untuk memilih karir yang sesuai dengan bidangnya atau yang diminati. 114 bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi. Download Full PDF Package. Pengenalan dampak-dampak dari pilihan-pilihan karir yang telah dibuat. Fungsi pemeliharaan Sasaran layanan Permasalahan bimbingan danÂ. Materi Bimbingan dan Konseling Karir di SMK komponen dan kompetensi yang akan diberikan pada siswa SMK meliputi. MATERI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN PELAJARAN 20192020 Materi Layanan BK Kelas 7 Materi Layanan BK Kelas 8 Materi Layanan BK Kelas 9 Materi Selengkapnya juga bisa diunduh di SINI SEMESTER GANJIL KELAS VII Belajar Mandiri Memahami Kaidah Ajaran Agama Yang dianutnya Mempersiapkan Karir Sejak Dini Pengaruh Pergaulan Remaja Perubahan Fisik. Tidak ada patokan atau rumus pasti dalam membuat pohon karir. Kumpulan Materi Bimbingan Pribadi Belajar Sosial Karier. Adapun pentingnya bimbingan karir di sekolah adalah sebagai berikut. Mengetahui dan memahami jenis-jenis Perguruan Tinggi 2. Bimbingan karir bimbingan konseling modul PENGUMUMAN TES UKA BAGI CALON PESERTA SERTIFIKASI GURU 2012 KISI. Menetapkan Materi dan Metode Bimbingan Karir. 2 x 45 menit Tempat. Menyiapkan Ukuran Keberhasilan Layanan. Ruang Kelas Bidang Bimbingan. Setelah peserta didik mengikuti dan menyelesaikan kegiatan ini diharapkan mampu. Pada mata kuliah ini mahasiswa belajar tentang Bimbingan karir. Guru BPBK selain mempunyai tugas untuk membimbing pengembangan diri dan kepribadian peserta didik juga harus menguasai materi-materi pelajaran terkait dengan Bimbingan Konseling BK. Menetapkan Tujuan Bimbingan Karir. Memberikan kemantapan pilihan penjurusan. MUDHOFAR UTSMAN selaku dosen matakuliah Bimbingan Karir jurusan BPBK semeser II atas yang telah memberikan pembinaan. Akhir-akhir ini konsep yang mengarah ke tipologi memang berkurang. Program bimbingan karir dan konseling yang direncanakan dalam bentuk. Guru BK perlu menanamkan bahwa toleransi dalam beragama itu sangat penting apalagi di Indonesia itu terdapat suku ras dan agama yang berbeda-bedaGuru BK juga dapat melakukan sosialisasi seminar tentang pentingnya hidup sehat. Menerapkan bimbingan karir 3. 45 dunia kerja dalam memilih lapangan kerja atau jabatanprofesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Jika ditinjau dari aspek isi dan bahasa yang digunakan tentu makalah ini masih terdapat kekurangan. Bimbingan karir pada hakekatnya merupakan salah satu upaya pendidikan melalui pendekatan pribadi dalam membantu individu untuk mencapai kompetisi yang diperlukan dalam menghadapi masalah-masalah karir. Karir Jenis Layanan. Oleh karena itu saran dan kritik yang bertujuan memperbaiki makalah ini kami terima dengan sebaik-baiknya. Pola pemilihan karir 8. Fungsi Bimbingan Karir. Pendidikan karakter dalam. Guru BPBK dituntut harus menguasai materi karena sama seperti guru mata pelajaran harus masuk ke. Tipe-tipe Manusia dalam Kerja. Materi dalam layanan bimbingan kelompok bisa meliputi. 32 Full PDFs related to this paper. Contoh Pohon Karir Bimbingan Konseling BK Pohon Karir adalah salah satu media bimbingan dan konseling yang dibuat sedemikian rupa menyerupai pohon dengan tujuan memudahkan konseli siswa memahami prospek karir masing-masing peminatan. Mengidentifikasikan sasaran siswa Bimbingan Karir 89 c. Dapat memilih Perguruan Tinggi yang sesuai dengan Bakat dan Minatnya Materi. Bahan Kajian Materi Pembelajaran 1. Kumpulan Materi Power Point BK SMA Kelas X XI XII ini merupakan update terbaru yang akan saya bagikan pada kesempatan kali ini. Menurut Bahtiar Bimbingan karir sebagai satu kesatuan proses bimbingan memiliki manfaat yang dinikmati oleh kliennya dalam mengarahkan diri dan menciptakan kemandirian dalam memilih karir yang sesuai dengan kemampuan siswanya. Menetapkan Jadwal dan Waktu Pelaksanaan Bimbingan Karir. BIMBINGAN KONSELING KARIR Oleh. Bimbingan karir dapat didefinisikan suatu proses. A short summary of this paper. Diposkan pada 5 Mei 2019 6 Mei 2019 oleh Admin BK Revolution Posted in Bimbingan KelompokKlasikal Dengan kaitkata bimbingan kelompok bimbingan klasikal bk karier bk karir karier materi bimbingan konseling materi bk materi bk karier materi bk karir. Faktor pendorong penelitian bimbingan karir 5. Kumpulan Materi Bimbingan Konseling BK SMP. Di dalam psikologi dikenal adanya tipologi yaitu suatu konsep yang digunakan untuk menggolong-golongkan orang dalam tipe tertentu. Bimbingan Karir adalah proses pemberian bantuan kepada siswa dalam memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan mengenal kesempatan kerja mampu mengambil keputusan sehingga yang bersankutan dapat mengelola pengembangan kariernya. MATERI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN PELAJARAN 20192020 Materi Layanan BK Kelas 7 Materi Layanan BK Kelas 8 Materi Layanan BK Kelas 9 Materi Selengkapnya juga bisa diunduh di SINI SEMESTER GANJIL KELAS VII Belajar Mandiri Memahami Kaidah Ajaran Agama Yang dianutnya Mempersiapkan Karir Sejak Dini Pengaruh Pergaulan Remaja Perubahan Fisik Remaja KELAS VIII Hidup. Awal mula bimbingan karir 2. Pemahaman dan pemantapan kehidupan keberagamaan dan hidup sehat. Materi Bimbingan Konseling Klasikal BK Karier PPT Pemilihan Karier Siswa RPL Siswa atau konseli di sekolah tentu memiliki masa dimana fase perkembangan karier mereka harus berkembang ke tahap selanjutnya. Materi Bimbingan Konseling ini mungkin bisa menjadi tambahan referensi dalam melaksanakan Layanan BK disekolah anda. Di awal-awal perkembangannya psikologi memang banyak mengacu pada tipologi ini. Terutama dalam teori kepribadian. Koleksi Pengertian Sejarah Fungsi Tujuan Dan Asas Dalam Bimbingan Konseling File – Berikut ini kami dari Kumpulan Materi Soal Tiu Cpns Pdf. Bimbingan karir BIMBINGAN KONSELING Downloads MATERI LAYANAN BK modul perangkat pembelajaran rpp Tagged. File dibuat dalam format Power Point ppt dan dapat anda download secara gratis. Contoh Rpl Bk Bidang Karier Beserta Materi Pdf Doc Rpl Bimbingan Karir Kelas 6 Sd Agnes Jayanti Academia Edu Download Kumpulan Materi Bimbingan Dan Konseling Di Smp Diens Blog Ppt Bimbingan Karir 1 Nurlaziah Hayati Academia Edu Kumpulanan Materi Bk Pdf Pdf Bimbingan Karir Pdf Jual Materi Layanan Klasikal Bk Bidang Karier Di Lapak Galery Konseling Bukalapak Rpl Bk 1 Lembar Untuk Smp Kelas 7 8 9 Bimbingan Konseling
sccipnureogblogspot.com. Perlunya bimbingan konseling di perguruan tinggi tidak hanya ada dalam Undang-undang tetapi lebih mementingkan untuk memfasilitasi para mahasisiswa agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai perkembangannya, seperti : aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual.
June 17, 2009 Posted in Firla D. Lutvitasari 06104241034 at 1133 pm by adminkarir Setelah menyelesaikan SMU, anda bercita-cita melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Anda sering merasa bingung dan bimbang dalam menentukan perguruan tinggi yanga akan anda pilih serta fakultas yang akan anda masuki. Untuk itu, anda memerlukan informasi tentang kelanjutan studi yang berkaitan dengan program khusus yang anda pilih. Bentuk Pendidikan Tinggi Banyak sekali perguruan tinggi yang dapat djumpai di Indonesia, antara lain Universitas Gajah Mada, UNY, Universitas Jenderal Sudirman, Akademik Gizi dan Sekolah Tinggi Akuntansi. Menurut Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bentuk pendidikan tinggi adalah sebagai berikut 1. Akademi merupakan pendidikan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan terapan dalam satu cabang/ sebagai ilmu pengetahuan atau kesenian tertentu. Contoh Akademi Karawitan, Akademi Ilmu Kemasyarakatan, Akademi Pariwiasata dan Akademi Akuntansi. 2. Politeknik adalah pendidikan tinggi yng menyelenggarakan pendidikan terapan dalam sejumlah pengetahuan khusus. Contoh Politeknik Negeri Semarang 3. Sekolah tinggi merupakan pendiidkan tinggi yng menyelenggarakan pendidikan akademik dan/ profesional dalam bidang disiplin ilmu tertentu. Contoh Sekolah Tinggi Ilmu Telekomunikasi, Sekolah Tinggi Pariwisata, Sekolah Tinggi Akuntansi dan Perbankan. 4. Institut adalah pendidikan tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/ profesional dalam sejumlah disiplin ilmu tertentu. Contoh Institut Teknologi Bandung ITB dan Institut Pertanian Bogor IPB. 5. Universitas adalah pendidikan tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas dari bermacam-macam disiplin ilmu. Contoh Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya dll. Bagi mereka yang menyelesaikan pendidikan tinggi di institute, sekolah tinggi dan universitas akan memperoleh gelar sarjana. Jurusan/ Program Studi di PTN Memilih jurusan atau program studi di perguruan tinggi tidak boleh dilakukan sembarangan dan asal-asalan, sebab kesalahan dalam memilih akan berakibat tidak baik terhadap prestasi dan masa depan yang diinginkan. Pertimbangan yang digunakan untuk memilih prodi di perguruan tingi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan saat memilih jurusan di kelas XI. Adapun pertimbangan tersebut diantaranya Minat dan kemampuan pribadi Prestasi akademik selama di SMA Hasil tes psikologi Kemampuan social ekonomi keluarga peluang “kursi” pada jurusan yang dituju Lokasi, letak, akomodasi ke perguruan tinggi, dll Pilihan Program srudi di PTN dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok IPA dan kelompok IPS. Setiap kelompok dibagi lagi dalam dua bagian, yaitu bagian pendidikan dan bagian non pendidikan. Agar anda dapat belajar di perguruan tinggi dengan baik, dalam memilih program studi sebaiknya disesuaikan dengan bakat yang dimiliki, sifat-sifat, dan biaya yang ada. Permalink
AoVi5T. 93xcwbszuy.pages.dev/7993xcwbszuy.pages.dev/5293xcwbszuy.pages.dev/27293xcwbszuy.pages.dev/34993xcwbszuy.pages.dev/1193xcwbszuy.pages.dev/19693xcwbszuy.pages.dev/4093xcwbszuy.pages.dev/16493xcwbszuy.pages.dev/132
materi bk mengenal perguruan tinggi